Selasa, 08 Desember 2009

muhasabah

RENUNGAN DI PENGHUJUNG 2009

Siang malam silih brganti, waktu terus berlalu, tak trasa tiba juga dipenghujung 2009. Sudahkah kita bermuhasabah? Mari pelan-pelan kita renungkan.

Kita berjalan di atas titian waktu,

Tak tahu kapan dan di mana ujung dari perjalanan ini

Kadang kita terpeleset, tersandung, bahkan berbelok

Padahal hanya satu tujuan kita,

Jalan yang lurus, jalan menuju kebenaran,

Menuju cahaya terang nan abadi

Dengan Qur’an dan sunnah sebagai kompas penunjuk arah

Manusia memang tempatnya salah dan khilaf. Kadang kita sering menyimpang saat badai futur datang menjelang. Karena itu instropeksi diri sangatlah penting. Setiap saat kita harus selalu bermuhasabah agar kesalahan yang sama tidak akan terulang lagi karena sesungguhnya, sebodoh-bodohnya orang adalah orang yang melakukan kesalahan yang sama.

Apakah tahun ini kita lebih baik? Apakah kita telah belajar dari silih bergantinya hari? Ataukah kita malah sering membunuh waktu? Jika tahun ini lebih baik, Alhamdulillah dan harus kita tingkatkan di tahun-tahun yang akan datang namun jika ternyata tahun ini tidaklah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, ayo, segera perbaiki mulai dari sekarang! Jangan di tunda-tunda lagi!

Waktu itu bagaikan pedang yang dapat membunuh kita setiap saat. Kita tidak tahu kapan nyawa kita diambil. Apakah 50 tahun lagi, apakah 2012, apakah tahun depan atau bisa jadi beberapa detik yang akan datang kita telah tak bernapas. Sungguh kita tidak tahu menahu tentang itu. Hanya Allahlah Yang Maha Mengetahui. Sebelum waktu itu sirna dari hadapan kita, pergunakanlah dengan bijaksana.

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Bersegeralah kalian untuk beramal sebelum datangnya tujuh perkara. Apakah kamu menanti kemiskinan yang dapat melupakan, kekayaan yang dapat menimbulkan kesombongan, sakit yang dapat mengendorkan, tua renta yang dapat melemahkan, mati yang dapat menyudahi segala-galanya, atau menunggu datangnya Dajjal, padahal ia adalah sejelek-jeleknya sesuatu yang ditunggu, atau menunggu datangnya hari kiamat padahal kiamat adalah sesuatu yang amat berat dan amat menakutkan. (HR. Tarmidzi)

Orang yang berakal mempunyai 4 waktu. Apakah itu?

1. Bermunahajat pada Rabbnya

2. Instropeksi diri

3. Memikirkan ciptaan Allah

4. Memenuhi hajad makan dan minum

Dari keempat hal di atas, evaluasi diri merupakan salah satu hal yang harus kita lakukan. Jangan bermuhasabah hanya di akhir tahun. Beruntung jika kita masih diberi nyawa di akhir tahun, jika tidak? Maka luangkanlah waktumu untuk bermuhasabah karena sebaik-baiknya orang adalah orang yang mengetahui dirinya sendiri apakah segala sesuatu yang telah dilakukannya itu telah baik, sesuai syariat atau malah menyimpang.

Di akhirat nanti semua manusia akan dihisab, ditimbang amal baik dan buruknya. Sebelum kita dihisab, alangkah baiknya jika kita menghisab diri kita sendiri terlebih dahulu.

Sahabat Rasululah saw., Sayyidina Umar ra. berkata : ”Hisaplah diri kalian sebelum kalian di hisap. Timbanglah diri kalian sebelum di timbang. Karena sesungguhnya hisapan hari ini lebih baik dari hari esok (kiamat)”.

Dalam QS. A-Hasyr ayat 18 Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan“.

Waktu yang kita gunakan itu hanya terdiri dari dua hal. Apakah digunakan untuk kebaikan ataukah untuk keburukan. Tak ada yang lain selain 2 hal tersebut. Jika kita tidak melakukan kebaikan berarti waktu itu telah kita gunakan untuk melakukan sesuatu yang buruk. Menyiaka-nyiakan waktu merupakan hal yang buruk dan mempergunakan waktu untuk perbuatan yang tak bermanfaat juga termasuk hal yang buruk. Maka pergunakanlah waktu itu untuk beramal, bersedekah, dan jangan lagi membunuh waktu. Fastabiqul khoirat, berlomba-lombalah dalam kebaikan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar